Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Mengubah Pola Pikir Masyarakat Purworejo

Dimulai dari Pendidikan Sosialisasi Pendidikan Sosialisasi “Pemberdayaan di CUAL dimulai dari pendidikan,” demikian disampaikan oleh Maria Kristiani, Manager CU Angudi Laras yang berkantor di kota Purworejo. “Sejak Sosialisasi sudah ditekankan bahwa keuntungan masuk CU ada dua, yaitu pendidikan dan komunitas,” demikian lulusan Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini menekankan. Hal ini penting karena kalau anggota memahami CU sebagai lembaga simpan pinjam, Ibu kelahiran Purworejo 14 Des 1975 ini menyampaikan, mereka akan sangat susah untuk dimasuki nilai lain. Melalui pertanyaan-pertanyaan pancingan, para peserta Sosialisasi diajak untuk menyorot permasalahan yang paling jamak di masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan itu akan menggiring mereka untuk menyimpulkan bahwa hampir semua permasalahan terkait dengan masalah ekonomi. Pertanyaan selanjutnya adalah sebenarnya apa akar masalah yang menyebabkan masalah ekonomi tersebut. Sampai tahap ini, hal yang perlu diwaspadai adalah kecenderun...

Credit Union Creates Values for People and Communities

Pelayanan anggota CU di TP Derri, Toraja Jumlah credit union di Indonesia pernah mencapai angka 1600-an. Tetapi sekarang ini tinggal 800-an. Dalam semester pertama tahun 2017 saja ada 28 credit union yang menghilang. Melihat kecenderungan ini, wajar kalau orang mulai ragu dan bertanya: apakah credit union akan bubar? Melihat fakta perkembangan CU di Indonesia, kita mau tidak mau dipaksa sadar bahwa CU tidak selamanya menjadi berkat dan pembawa kebaikan. Ada saatnya CU menjadi bencana dan menyebabkan bencana bagi masyarakatnya. Di lain pihak, di beberapa negara, sumbangan credit union telah sedemikian nyatanya. Salah satunya, kemajuan perekonomian di Korea Selatan tidak lepas dari sumbangsih credit union di sana. Tiga puluh persen penduduk Korea adalah anggota credit union. Selain itu, di Kanada, Amerika Utara, Australia, credit union telah berkembang dengan sedemikian baiknya. Penetrasi gerakan kooperatif ini secara global telah mencapai 8%. Dari sini kita yakin bahwa CU tidak a...

Messawa, KP dengan KL Nol

Zona Merah Kantor Pusat CU Mekar Kasih dan KP Makassar Daerah ini dulunya dikenal orang sebagai “zona merah”. Orang yang sudah mengenal daerah ini tidak akan sembarangan masuk ke dalamnya. Menurut cerita yang sekarang ini masih sempat terdengar, orang luar yang masuk ke daerah ini akan sangat beruntung kalau tidak mengalami apa-apa ketika pulang meninggalkan daerah ini. Pedagang sapi yang masuk daerah ini, misalnya, akan sangat beruntung jika setelah selesai transaksi bisa membawa pulang sapinya sampai ke rumah. Entah karena apa sapi itu akan berhenti di jalan, melepaskan diri, dan lari pulang ke penjualnya. Sang pedagang terpaksa pulang dengan tangan kosong, tentu dengan menderita kerugian. Suppiran, demikianlah daerah itu dikenal. Penduduknya suka berjudi. Bahkan ada semacam pepatah, bukan orang Suppiran kalau tidak berjudi. Kantor Pelayanan Messawa Seandainya saja orang-orang CU Mekar Kasih tahu, mereka tentu tidak akan membiarkan orang-orang dari daerah ini masuk menja...